Ephemeral Sang Kabut

Ephemeral sang kabut,
Merasuki sukma-sukma terkenang
Menjelma ephemeral lama yang menerjang
Dingin menusuk sanubari sang membayang

Ephemeral sang kabut,
Diam-diam membaur kenangan
Memutar ruang waktu hangat genggaman tangan
Menabur esensi-esensi kehilangan

Puisi karya amazing people tapi boong :V.
Ini karya nya Anin ya.
Jadi waktu itu,kita berdua sama-sama gabut. Aku kan kemana-kemana selalu bawa buku,tapi boong :V. Nah ceritanya suasana di gunung saat itu berkabut tebal, sangat tebal,bahkan siang hari pun. Kami sengaja tidak menjamah tenda,karna cuaca sedang tidak bersahabat. Dan kami ada di pendopo, pendoponya lumayan jauh sing dengan tenda kita. Di pendopo, Aku memutuskan untuk menulis nulis dibuku,karna waktu itu yg kubawa buku tulis ya. Aku duduk,melamun sambil menulis. Anin seperti biasanya,dia mengebo di kasur. Anin kusuruh bangun, ku suruh kemari untuk nulis. Anin bangun, langsung menyaut buku dan pena yang kubawa. Aku hanya bisa menduga-duga apa yang ditulis Anin.

And finally, jadilah puisi yang sedikit amburadul ya Nin. Hehehehe

Komentar

Postingan Populer